loading...
Kakek asal Aceh, Nyak Sandang (91) usai melakukan operasi katarak di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (28/3). [Foto Ist/Republika] |
E-KABARI.COM, JAKARTA - Kondisi salah satu warga Aceh yang turut menyumbangkan hartanya untuk pembelian pesawat Indonesia pertama, Nyak Sandang (91), semakin membaik setelah menjalani operasi katarak pada mata kirinya, Kamis (28/3) lalu. Operasi dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
"Kondisi terkini Nyak Sandang Alhamdulillah pasca-operasi semakin baik bahkan telah dites beberapa kali penglihatannya semakin baik," kata salah satu keluarga Nyak Sandang, Maturidi (50), yang juga merupakan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh yang mendampingi Nyak Sandang, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu (31/3).
Saat ini, lanjut Maturidi, jarak pandang Nyak Sandang sendiri mencapai satu meter, bahkan lebih. Namun, penglihatannya masih sedikit kabur karena masih dipakaikan obat salep pada mata yang dioperasi.
"Mungkin sekarang masih ada pakai obat salep dan sebagainya mungkin agak sedikit kabur. Tapi pada dasarnya kata dokter bukan karena kondisi matanya (sehingga menjadi kabur), tapi (kaburnya) memang ada salepnya itu," tambahnya.
Walaupun kondisi Nyak Sandang sudah semakin membaik, Maturidi belum bisa memastikan kapan Nyak Sandang bisa keluar dari rumah sakit. Sebab, ia masih harus tetap dirawat untuk kembali melakukan kontrol mata, Rabu (4/4) nanti.
"Untuk waktu tepat kapan keluarnya dari rumah sakit belum bisa saya pastikan. Nanti setelah hari rabu depan.Dokter mengatakan kita stay disini sampai kita kontrol hari rabu besok, untuk kontrol kembali mata beliau," katanya.
Mewakili pihak keluarga, Maturidi mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu Nyak Sandang untuk memulihkan kondisinya. Termasuk kepada Presiden Joko Widodo dan juga pihak RSPAD Gatot Soebroto, tempat Nyak Sandang dirawat.
"Terimakasi kepada Bapak Presiden dan pihak rumah sakit yang telah berkenan masih memperpanjang waktu untuk stay di rumah sakit," kata Maturidi.
Seperti diketahui, pada Rabu (21/3) lalu, Nyak Sandang bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Nyak Sandang didampingi oleh keluarganya yakni Maturidi dan anaknya Khaidar.
Nyak Sandang meminta dioperasi katarak agar bisa membaca Alquran, membangun masjid di kampung halamannya di Kabupaten Aceh Jaya, dan membantunya untuk dapat menunaikan ibadah haji.
Nyak Sandang adalah salah seorang donatur yang memiliki bukti berupa selembar obligasi atau surat pernyataan utang dari pemerintah yang dikeluarkan tahun 1950, saat ayahnya Ibrahim bersama warga lainnya menyerahkan bantuan untuk membeli pesawat Dakota RI-001 Seulawah. Dimana hal tersebut merupakan cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama di Indonesia.
Sumber: Republika Online