loading...
Ilustrasi. [Foto Ist/jabar.tribunnews.com] |
Seksi Pemeriksaan BBPOM Pekanbaru Rita Ariestya usai turun langsung ke Selatpanjang melakukan pemeriksaan, Selasa (20/3) kemarin, mengatakan cacing yang ditemukan adalah jenis Gilig dan termasuk cacing parasit yang bisa berkembangbiak di tubuh manusia. "Kita sudah melarang merek ini beredar. Distributornya harus segera mengumpulkan semua produk yang sudah diedarkan setelah itu dikembalikan ke importir di Batam," ungkapnya.
Petugas BBPOM Pekanbaru itu juga sudah memeriksa langsung ke gudang distributor dan beberapa swalayan di Kota Selatpanjang. Didampingi pegawai Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, setiap sarden merek Farmer Jack yang ditemukan langsung diambil. "Pokoknya, segera ditarik dari pasar semuanya," kata Rita.
Menurutnya, sarden yang diimpor tersebut sudah terdaftar di BPOM tahun 2016 dan diimpor oleh PT Prima Niaga Indomas, Batam. Sedangkan produsennya Zhang Zou Tan.co.ltd, perusahaan asal Cina.
"Ada sejumlah sampel yang kita kirim ke Jakarta untuk ditindaklanjuti oleh BPOM. Terkait bahaya atau dampaknya bagi manusia jika dikonsumsi, nanti kita tunggu hasil dan instruksi selanjutnya dari pusat," jelas staf BBPOM Pekanbaru itu.
Sub distributor sarden merek Farmer Jack yang memiliki gudang di Jalan Pangaram Selatpanjang, Abun saat disidak petugas menyatakan pihaknya siap menarik kembali semua produk bermasalah tersebut. "Setelah Sidak ini kita tarik semuanya," tutur Abun.
Kabid Perdagangan Disperindag Kepulauan Meranti, Hariadi, meminta masyarakat untuk teliti dan jeli dalam membeli produk-produk makanan kemasan. Khususnya sarden yang telah dinyatakan mengandung cacing gilig oleh BBPOM.
"Kita imbau masyarakat hati-hati membeli. Sardennya itu merek mackerel farmerjack," ujar Hariadi.
Seorang warga Selatpanjang Ucu (54 tahun) menyambut baik upaya yang dilakukan oleh BBPOM Pekanbaru. Menurutnya, informasi cacing di dalam kaleng sarden ini sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Kalau gini kan jelas, yang ditemukan itu benar cacing bukan usus kecil seperti klaim mereka (penjual). Jadi tidak usah dibeli lagi sarden dengan mereka itu," tandasnya.
Sumber: Republika Online