loading...
 |
| Wail, Kades Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. (Foto Mam/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM - Pada musim panen tembakau kali ini, banyak sekali di Kabupaten Sumenep yang memilih menjadi pedagang tembakau. Hal ini tak lepas dari kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat.
Namun yang mengherankan, justru banyak kepala desa yang ikut serta menjadi pedagang dadakan saat musim tembakau.
Seperti beberapa Kades di Kecamatan Guluk Guluk, Ganding, Bluto dan Prancak. Mereka memilih menjadi pedagang dadakan.
Salah satu Kades di Kecamatan Ganding mengaku dirinya bukan hanya membeli tembakau yang sudah dikeringkan. Namun juga membeli tembakau yang belum sama sekali dipetik oleh pemiliknya.
"Jet bile mosem bekoh sengko' melle bekoh kawan, tape benni gun melle kerrengnga, engko' nebbas bekonah oreng neng lokke'an, terutama di'en masyarakat tibi'," ujar Kades yang enggan disebutkan namanya itu saat di temui di kediamannya, Rabu (5/09/2018) dini hari.
Menurutnya, dengan berdagang tembakau bisa menambah kebutuhan sehari-hari jika memiliki keuntungan.
"Berbicara hasil belum pasti, Le'. Yang jelas bisa menambah kebutuhan sehari-hari," akunya.
Hal yang juga di lakukan oleh Wail, Kades Guluk-Guluk. Berdagang menurutnya bisa menambah keakraban bersama masyarakatnya.
"Menambah kesibukan aja, Le'. Selain itu, saya bisa lebih akrab dengan masyarakat saya," terangnya.
Orang nomor satu di Desa Guluk-Guluk tersebut mengaku bukan hasil yang diprioritaskan, melainkan semangat kerja sebagai pelayan masyarakat.
"Kami di sini hanya melayani masyarakat, berdagang ini sekadar mempermudah masyarakat menjual hasil panennya," ucapnya sederhana. (Mam/Rif/Fiq)