loading...
Sejumlah wartawan media online di Sumenep saat menemui Kepala Disnaker Sumenep, Muhammad Syahrial terkait tindakan arogan salah satu oknum ASN di dinasnya. (Foto RK/E-KABARI) |
Wartawan berinisial S tersebut diperlakukan bak preman oleh salah satu oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumenep saat meliput sebuah acara dinas terkait di Hotel Utami.
Berdasarkan penuturan S, oknum ASN yang melakukan tindakan arogansi itu diketahui bernama AS (inisial). Saat ini, ia menjabat sebagai Kasi Persyaratan Kerja (Syaker) di Disnaker Sumenep.
Tindakan kurang menyenangkan AS terjadi saat S melakukan pengambilan foto acara Disnaker yang sedang berlangsung. AS, tiba-tiba melakukan pendorongan dan menyuruh S keluar dari ruangan acara di depan umum.
Padahal, sebelumnya S sebagai pewarta sudah melakukan konfirmasi dan minta izin kepada Kepala Disnaker, Muhammad Syahrial, untuk melakukan peliputan acara tersebut.
Bahkan, S juga sudah izin kepada Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disnaker, Achmad Kamarul Alam sebagaimana petunjuk sang Kadis.
"Saya didorong dan disuruh keluar dari rungan acara di depan orang banyak. Saya sangat malu dilihat orang banyak diperlakukan sewenang-wenang seperti itu, padahal sebelumnya saya sudah melakukan konfirmasi dan minta izin kepada Pak Kadis untuk melakulan peliputan," ungkapnya kepada sejumlah wartawan yang sedang berkumpul.
Yang mencengangkan, oknum ASN arogan itu tidak hanya mengusir S dan menghalangi tugasnya sebagai wartawan.
Saat melakukan pengusiran, AS yang seorang ASN itu mengatakan dirinya juga seorang wartawan sekaligus LSM sambil menujukkan bukti ID Card.
"Dia mengaku seorang Wartawan dan LSM, sambil lalu menunjukan bukti Id Card-nya pada saya. Dia mengatakan itu di luar ruangan setelah menyuruh saya keluar," tutur S dengan raut wajah kecewa.
Atas tindakan arogan oknum ASN itu, S mengaku sangat kecewa. Bahkan, ia menyebut oknum tersebut telah mencederai profesinya sebagai seorang jurnalis.
"Itu seperti menghina saya di depan umum dan menghambat tugas saya sebagai wartawan," imbuhnya.
Guna mengkonfirmasi peristiwa tersebut, E-KABARI.COM dan sejumlah jurnalis media online di Sumenep mendatangi Disnaker bersama S. Sayang, ASN bersangkutan sedang tidak di tempat.
Namun, para jurnalis berhasil menemui Kepala Disnaker, Muhammad Syahrial di ruangannya.
Saat satu persatu rombongan wartawan memenuhi ruangannya, Syahrial agak terkejut. Tapi, ia mengerti ketika melihat S dan mengetahui maksud kedatangan para jurnalis itu.
"Iya, tadi saya sudah mendengar ceritanya (dari S, red). Ya gimana, mau melindungi itu susah juga," ungkap Syahrial.
Akhirnya, Kepala Disnaker itu berjanji akan memanggil oknum ASN terkait. Karena meski sudah mendengar cerita dari wartawan S sebelumnya, Syahrial mengaku belum sempat melakukan pemanggilan.
"Saya minta waktu dulu manggil yang bersangkutan. Kalau dia mau bertahan (sebagai wartawan dan LSM, red), ya terserah dia," ujarnya.
Syahrial mengaku sangat menyayangkan tindakan arogan dari salah satu bawahannya itu, apalagi sampai mengaku wartawan sekaligus LSM. Sehingga, jika ASN bersangkutan ngotot dan merasa benar, ia berjanji akan bersikap tegas.
"Kalau dinas hanya menegur. Kalau terbukti, ya Inspektorat yang nanti beri sanksi," tegasnya.
Menurut Syahrial, oknum ASN tersebut pejabat baru di lingkungan Disnaker Sumenep. Sehingga, ia tidak terlalu mengenal sifat anak buahnya itu.
"Orang baru di sini, dari kecamatan. Dulu Satpol PP Sumenep kayaknya," tutur mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu.
Makanya, Syahrial meminta rombongan wartawan untuk bersabar menanti hasil pemanggilan yang akan dilakukannya hingga hari Senin. Paling cepat, ia menjanjikan hari Jumat.
"Saya mau konfirmasi dulu, apakah dia menantang beneran atau hanya gertak sambal," katanya.
Jika apa yang disampaikan si oknum ASN saat melakukan tindakan arogansi benar, Syahrial menyatakan tidak bisa melindungi. Persoalan itu, kata dia, menjadi domain Inspektorat.
"Itu Inspektorat urusannya. Tapi kalau khilaf, ya gimanalah nanti," pungkasnya. (RK/Fiq)