loading...
Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim memaparkan potensi wisata Kabupaten Sumenep kepada ratusan peserta Latsarnas Perti VI di acara Welcome Party, Jumat (25/10/2019). (Foto IST/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM - Sebanyak 100 Kontingen Pramuka dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mulai mengikuti rangkaian kegiatan Latihan Search And Rescue (Latsar) Pramuka di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Menurut Herdiyansyah, Ketua Panitia Latsar dari Pramuka STKIP PGRI Sumenep, mereka akan belajar tentang penanganan bencana di sejumlah lokasi yang sudah ditentukan selama 6 hari ke depan.
“Pembukaannya di STKIP PGRI Sumenep, TP4D di Labang Mesem, praktik lapangan Water Rescue di Pulau Giliyang, terus Sumenep Nigh Spectaculer atau penutupan itu di pendopo,” jelas Hendriyansyah, Kamis (24/10/2019) kemarin.
Malam ini, para peserta Latsar Pramuka itu mengikuti acara Welcome Party di depan Labang Mesem Keraton Sumenep, yang dihadiri langsung oleh Bupati KH A. Busyro Karim.
Pada kesempatan sambutan, Bupati dua periode itu menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah ke Kabupaten Sumenep untuk mengikuti Latsar Pramuka.
"Terima kasih atas kedatangannya berkunjung ke Sumenep. Yang jelas tidak salah kalian memilih tempat kegiatan di Kota Keris ini, karena penuh dengan segala potensi, terutama sektor pariwisatanya yang memang layak menjadi objek kunjungan," ungkapnya, Jumat (25/10/2019) malam.
Bupati Buayro menyebut potensi pariwisata Sumenep tidak kalah dengan daerah lainnya di Nusantara. Sehingga, para peserta Latsar Pramuka bisa menikmati pesona kekayaan wisata, baik wisata sejarah, alam, budaya dan wisata kuliner.
"Kita punya satu wisata yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia, yaitu Pulau Oksigen Giliyang, Kecamatan Dungkek sebagai wisata kesehatan, dengan kandungan oksigen tertinggi di Indonesia dan nomor dua di dunia setelah Yordania," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya,
Latsar ini nantinya akan difokuskan di praktik lapangan, yakni pelatihan Water Rescue di Pulau Giliyang. Sehingga, para peserta akan menikmati langsung kandungan oksigen pulau tersebut seperti diceritakan Bupati Busyro.
Latsar ini nantinya akan difokuskan di praktik lapangan, yakni pelatihan Water Rescue di Pulau Giliyang. Sehingga, para peserta akan menikmati langsung kandungan oksigen pulau tersebut seperti diceritakan Bupati Busyro.
Selain wisata alam seperti Pulau Oksigen Giliyang dan Labang Mesem Keraton Sumenep yang merupakan wisata sejarah dan budaya, Sumenep juga punya wisata kuliner khas masyarakat seperti Kaldu Kokot (kikil) yang baru saja menciptakan Rekor Dunia Baru pada event Sheculfest dua pekan lalu.
“Kuliner khas Sumenep sangat banyak dan rasanya sangat enak. Jadi, silakan peserta Latsar mencoba makanan khas masyarakat, Sumenep,” promo Bupati Busyro.
Latsar Pramuka yang tak lain adalah Latihan Search And Rescue Nasional (Latsarnas) Perguruan Tinggi (Perti) VI dijadwalkan berlangsung selama 7 hari sejak tanggal 25 Oktober hari ini hingga 31 Oktober mendatang.
Para peserta datang dari perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia seperti Malang, Surabaya, Solo, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Semarang, Bengkulu, Gorontalo, Jakarta, Mataram, Riau, Kudus, Merauke, dan Madura sendiri. (RK/Fiq)