loading...
Rapat Koordinasi (Rakor) dan Pertemuan Kecamatan II Program Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2019, di Kedai HK, Selasa (15/10/2019). (Foto IST/E-KABARI) |
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi pada Rapat Koordinasi (Rakor) dan Pertemuan Kecamatan II Program Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2019, di Kedai HK, Selasa (15/10/2019).
"Program ini bertujuan untuk membangun atau meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman dengan pendekatan partisipasi masyarakat, dalam skala kawasan permukiman perdesaan guna meningkatkan sosial ekonomi wilayah," ujar Fauzi.
Ia menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian PUPR memberikan bantuan program PISEW untuk mendukung pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kulitas infrastruktur di kawasan permukiman.
“Yang jelas, program PISEW mendorong pembangunan daerah, sehingga programnya sangat penting untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di kawasan permukiman perdesaan,” ungkapnya.
Sasaran kegiatan PISEW, kata Fauzi adalah terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan guna mendorong pengembangan sosial dan ekonomi lokal berdasarkan potensi atau komoditas unggulan.
“Pembangunannya antara lain infrastruktur transportasi, infrastruktur air minum dan sanitasi, infrastruktur penunjang produksi pertanian dan industri, infrastruktur peningkatan prasarana pendukung pemasaran pertanian, peternakan, perikanan, industri, dan pendukung kegiatan pariwisata,” beber Wabup.
Kepala Bidang Perumahan, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Sumenep, Benny Irawan menjelaskan, penerima program PISEW Tahun Anggaran 2019 sebanyak 41 desa yang tersebar di 16 kecamatan se-Kabupaten Sumenep.
Namun, jumlah desa yang mendapatkan bantuan program tersebut di masing-masing kecamatan yang menjadi penerima, berbeda-beda. Ada yang dua hingga tiga desa di wilayahnya.
“Kecamatan itu adalah Bluto, Saronggi, Giligenting, Kalianget, Lenteng, Ganding, Guluk-Guluk, Pasongsongan, Rubaru, Manding, Batuputih, Gapura, Batang-Batang, Dungkek, Nonggunong dan Ra’as,” terang Benny.
Sementara Pejabat Fungsional Madya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Teddy Kreswanto menjelaskan, berdasarkan evaluasi program PISEW di semua kecamatan, hasil pekerjaan seratus persen baik.
"Termasuk juga hasil pemeriksaan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga baik semuanya," ujar Teddy.
Setelah pembangunan program PISEW selesai, lanjut Teddy, pihaknya akan menyerahkan hasil program itu kepada pemerintah desa untuk menjadi aset pemerintahan desa. (MC/RK/Fiq)