loading...
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, S.H. saat sambutan di acara Festival Nelayan dan Rokat Tase' di PPI Pasongsongan. (Foto Rif/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM – Gelar Festival Nelayan Rokat Tase’
yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, di Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Pasongsongan, bukan hanya sebagai ungkapan rasa syukur
terhadap karunia Tuhan dari sektor kelautan.
Pagelaran untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat
sebagai tradisi turun temurun yang memadukan antara kebudayaan lokan dengan
nuansa keislaman tersebut, dinilai Wakil Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi memiliki
nilai investasi wisata.
“Rokat Tase’ dan Festival Nelayan bisa dijadikan investasi
wisata. Tapi, pihak terkait harus mengemas kegian ini dengan baik di masa
mendatang,” ungkapnya, Minggu (24/11/2019).
Untuk mewujudkan rencana tersebut, tentu saja membutuhkan
dukungan semua pihak. Khusunya agar event seperti itu bisa sukses dan
menjadi kalender wisata Sumenep tahun 2020.
“Ketika kemasan kegiatannya menarik dan luar biasa, tentu
saja masyarakat Sumenep dan luar daerah selalu menantikan penyelenggaraan Rokat
Tase’ dan Festival Nelayan ini,” kata Fauzi, optimis.
Namun tak kalah penting, digelarnya kegiatan tersebut untuk menyadarkan
masyarakat, khususnya para nelayan, bahwa potensi maritim Sumenep sangat luar
biasa. Hal itulah yang harus dijadikan motivasi untuk berinovasi di bidang
perikanan dalam rangka mengangkat harkat dan martabat para nelayan di daerah.
“Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau, 170 desa pesisir,
luas perairan mencapai 50 ribu kilometer persegi, dan panjang garis pantai
mencapai 577 kilometer. Jumlah produksi hasil perikanan di tahun 2018 sebesar
709 ribu 603 ton,” katanya menegaskan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, serangkaian acara
mewarnai Rokat Tase’ dan Festival Nelayan tahun ini. Mulai dari Khotmil Qur’an,
Macapat, dan musik Tong-tong (Ul-daul).
Ada pula tari-tarian tradisional khas Sumenep, seperti Tari
Kolosal Potre Paseser, Topeng, Sandur dan Saronen. Termasuk berbagai lomba,
antara lain lomba Hias Perahu Nelayan, lomba Miniatur Perahu dan Kuliner.
Puncak acaranya diisi dengan menabur bibit ikan ke laut oleh
Wabup Fauzi bersama Forkopimda Sumenep, pejabat Kementerian Pendidikan, dan Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Mohammad Gunawan Saleh.
Menurut Wabup Fauzi, pelepasan 2.000 benih ikan kakap ke
laut itu sebagai upaya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya
bahwa sangat penting melestarikan laut dan menjaga lautan dari pencemaran.
“Karena laut yang baik berdampak pada hasil tangkapan ikan
yang baik pula,” katanya.
Selain melepas ribuan benih yang dilakukan Wabup Fauzi, Dinas
Perikanan Kabupaten Sumenep menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi nelayan
dan anak yatim. (RK/Fiq/*)