loading...
Festival Nelayan Rokat Tase' Sumenep Tahun 2019. (Foto IST/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM – Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep,
Madura, Jawa Timur akan menggelar Festival Nelayan Rokat Tase’ di Kecamatan
Pasongsongan. Kegiatan rutin ini merupakan salah satu kekayaan tradisi
masyarakat nelayan yang menjadi bagian dari tradisi lokal masyarakat Sumenep.
Festival Nelayan Rokat Tase’ 2019 akan digelar pada Minggu
(24/11/2019) bertempat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasongsongan. Event
tersebut merupakan salah satu dari puluhan agenda Visit Sumenep 2019.
Nantinya, Festival Nelayan Rokat Tase’ akan dipenuhi dengan
serangkaian kegiatan. Mulai dari yang bernuasa keagamaan, hiburan budaya hingga
bakti sosial.
Berbagai kegiatan tersebut di antaranya ada Khatmil Qur’an,
pagelaran musik Tong-tong, Saronen, tari Topeng, Sandur, Macapat hingga
bersih-bersih pantai.
Festival Nelayan Rokat Tase’ itu rencananya akan dihadiri
pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dan akan
dibuka Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim.
Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Dinas
Kelautan Kabupaten Sumenep, Moh. Ibnu Fajar, pada malam hari sebelum kegiatan
akan dilaksanakan Khatimil Qur’an. Baru pada Minggu pagi akan dilaksanakan
bersih-bersih pantai yang melibatkan siswa SD se-Kecamatan Pasongsongan.
“Nanti ketika para tamu dan pejabat Forkopimda datang kami
sudah siapkan musik tong-tong ul-daul dan tari-tarian untuk mengiringi dan
melihat kuliner tradisional khas pesisir,” katanya, Jumat (22/11/2019).
Fajar menambahkan, pada kegiatan tersebut juga akan
dilaksanakan pemberian sejumlah bantuan secara simbolis kepada masyarakat. Salah
satunya berupa bantuan asuransi nelayan dan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan
Perikanan (KUSKA).
“Dalam kesempatan tersebut juga akan dilaksanakan lomba
permainan Pesapean Gili, lomba Hias Perahu dan Miniatur Perahu,” terang dia.
Lalu siangnya, juga akan dilaksanakan Dialog Kebudayaan
bersama para tokoh budaya Sumenep. “Selanjutnya juga akan ada pelatihan
pengolahan hasil perikanan bagi masyarakat pesisir,” imbuh Fajar. (RK/Fiq/*)