loading...
Salah satu kesenian yang ditampilkan di event Sumenep Spektakuler, Rabu (27/11/2019) malam. (Foto MK/E-KABARI) |
SUMENEP,
E-KABARI.COM – Pagelaran Sumenep
Spektakuler tahun ini tak hanya sukses memukau masyarakat yang datang ke
lokasi. Wisatawan yang berkunjung untuk menyaksikan salah satu rangkaian agenda
Visit Sumenep 2019 itu pun dibuat berdecak kagum.
Mereka
tampak antusias dan bergembira melihat belasan kesenian lokal yang ditampilkan
di sepanjang jalan dari Labang Mesem hingga Taman Potre Koneng (Taman Adipura),
Rabu (27/11/2019) malam.
Bagaimana
tidak, ada 16 kesenian lokal yang disajikan untuk menghibur masyarakat dan
wisatawan. Mulai dari Jaran Kenca’, musik Saronen, Hadrah,
Samman, Tari Gambu, Ludruk dan lain-lain.
Salah
satu Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang ikut menikmati kesenian lokal tersebut
adalah Mr. Ron, seorang Wisman asal Australia. Bule berambut putih itu mengaku
sangat terpukau dan menikmati Jaran Kenca’ yang diiringi dengan
musik Saronen.
“Acara
ini sangat fantastis. Salah satu yang sangat saya sukai adalah penampilan Jaran
Kenca’,” kata Mr Ron, saat diwawancara sejumlah media, Rabu (27/11/2019)
malam.
Kepala
Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Carto,
mengatakan, event Sumenep Spektakuler digelar sebagai salah satu cara
untuk menguatkan kecintaan masyarakat terhadap kesenian lokal.
Sehingga,
berbagai kesenian yang sudah ada di Kabupaten Sumenep bisa terus lestari dan tidak
dilupakan oleh masyarakat, bahkan bisa dikenal dan dinikmati masyarakat luar
Kota Keris.
“Selain
itu, juga untuk mengenalkan kesenian dan budaya Sumenep kepada masyarakat
luas,” kata Carto.
Ia
mengaku senang melihat tingginya antusiasme masyarakat yang datang ke lokasi.
Apalagi mereka yang datang mayoritas dari kalangan anak pemuda.
“Ini
salah satu bukti mereka memiliki kepedulian budaya dan seni yang kita miliki.
Kita akan upayakan menggelar event serupa dengan konsep yang lebih besar
di tahun-tahun mendatang,” jelasnya.
Bahkan,
pihaknya sedang merancang untuk menginventarisir literasi dari beragam kesenian
khas Sumenep. Hal itu untuk memberikan panduan pendidikan kebudayaan untuk
generasi muda dan wisatawan yang ingin mengetahui budaya Sumenep lebih mendalam.
“Kita
ingin memiliki buku tentang budaya Sumenep, kalau bisa setiap kesenian dan
budaya Sumenep ada literasinya. Tujuannya untuk melestarikan, mendapatkan data
untuk ditetapkan menjadi budaya milik kita, agar tidak diklaim daerah lain,” pungkas
Carto. (RK/Fiq/*)