loading...
Bupati Pamekasan, Badrut Tamam mengelus pipi salah satu siswa saat menyerahkan beasiswa berprestasi di acara Apel Akbar dan Silaturahmi PGRI Pamekasan, Senin (16/12/2019). (Foto Ir/E-KABARI) |
PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Bupati Badrut Tamam mengajak guru di Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendidik anak dengan senang dan bahagia. Karena model kerja suskses pendidikan di masa depan, menurutnya harus dimulai dari prinsip bahagia, senang, bekerja ikhlas dan profesional.
Hal tersebut disampaikan Badrut Tamam saat memberi sambutan pada acara Apel Akbar dan Silaturahmi PGRI Pamekasan dengan Bupati Badrut Tamam yang digelar dalam rangka HUT PGRI Ke-74 dan Hari Guru Nasional tahun 2019, di Lapangan Nagara Bhakti Ronggosukowati, Senin (16/12/2019).
Pendidikan, kata Badrut, tidak akan menemukan kesuksesan jika dijalankan dengan kondisi yang tidak bahagia atau tidak menyenangan. Untuk mewujudkan itu, dia mengajak para guru di Pamekasan berkomitmen bahwa menjadi guru adalah pengabdian, sehingga bisa mendidik dengan senang dan bahagia.
"Kalau Anda sekalian berkomitmen bahwa menjadi kepala sekolah, menjadi guru adalah alat perjuangan, alat pengabdian untuk mengantarkan generasi, insyaallah akan bahagia dalam mendidik generasi berikutnya," tegas Bupati Muda itu.
Hanya dengan komitmen bahwa profesi guru adalah alat pengabdian, baru kemudian ditambah bismillah mau mengantarkan generasi masa depan, Badrut yakin dalam situasi dan kondisi apapun para guru di Pamekasan tetap akan mengajar dan mendidik generasi menjadi cemerlang.
"Tapi untuk mengantarkan generasi cemerlang ke masa depan, juga perlu ada kerja sama yang sinergis antar banyak pihak, baik guru, orang tua dan masyarakat untuk sama-sama mengantarkan generasi Pamekasan hebat yang berdaya saing," imbuhnya.
Di samping itu, Badrut, memastikan tidak boleh ada jual beli jabatan apapun untuk menjadi kepala sekolah, guru dan lainnya. Yang ada, harus tanda tangan komitmen untuk kemudian membawa pendidikan dan generasi Pamekasan semakin maju, hebat, dan memiliki integritas yang bagus.
"Saya cinta pada kalian. Saya cinta pada para guru. Bentuk cinta ini salah satunya kami sedang mendorong bagaimana ada peningkatan kemakmuran di tahun-tahun yang akan datang. Tetapi kemakmuran harus berjalan seimbang dengan prestasi, inovasi, serta komitmen pengabdian," katanya.
Jika reward untuk para guru yang berprestasi dan sekolah-sekolah yang menciptakan inovasi tidak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan, maka tidak akan ada kompetisi dalam mendorong generasi masa depan.
"Karenanya beberapa inovasi yang kita lakukan di samping beasiswa adalah mendorong bagaimana memberikan reward kepada guru, sekolah yang melakukan inovasi dan berprestasi," jelas Badrut.
"Serta memungkinkan memberikan punishment kepada para guru yang absennya paling jelek, tidak memberikan edukasi, serta tidak mendidik generasi untuk memiliki integritas dan memiliki daya saing yang hebat di tahun yang akan datang," tambah dia.
Ada sekitar 8000 undangan anggota PGRI Pamekasan yang hadir dalam Apel Akbar dan Silaturahmi tersebut. Mereka meliputi para guru SD, SLTP hingga SLTA negeri dan swasta se-Pamekasan, juga para kepala sekolah.
Hadir pula para pejabat struktural di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kemenang Pamekasan. Bahkan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pamekasan, Totok Hartono dan beberapa pejabat terkait lainnya.
Kepada pengurus dan anggota PGRI itu, Badrut mengajak untuk bekerja secara profesional. Karena untuk menjadi kabupaten yang berkemajuan, tidak mungkin bila terus menerus ada di kebiasaan lama yang tidak produktif.
"Jika habit lama yang tidak profesional terus dipertahankan, tak akan perubahan besar," pungkasnya. (Ir/Fiq)