loading...
Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim menyerahkan SK kepada salah seorang Kades yang sudah resmi dilantik di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Senin (30/12/2019). (Foto IST/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM - Sebanyak 226 Kepala Desa (Kades) Terpilih hasil Pilkades Serentak November 2019 resmi dilantik Bupati KH A. Busyro Karim di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (30/12/2019).
Sebanyak 174 Kades Terpilih merupakan hasil Pilkades Serentak di wilayah daratan pada tanggal 7 November, sedangkan 52 Kades Terpilih hasil Pilkades Serentak di wilayah kepulauan pada tanggal 14 November 2019.
Hadir dalam Pelantikan Kades Terpilih yang digelar Dinas Pemberdayaan Msyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep tersebut, jajaran Forkopimda, Pimpinan OPD, Forkopimka, dan sejumlah undangan lainnya dari masing-masing desa.
Kepala DPMD Sumenep, Moh. Ramli membacakan Surat Keputusan (SK) Bupati Sumenep tentang Pelantikan Kades Terpilih, sebelum pengambilan sumpah jabatan dilakukan langsung oleh Bupati Busyro.
Prosesi pelantikan itu kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan SK secara simbolis, hingga penyerahan secara bergiliran pada 226 Kades yang resmi dilantik.
Bupati Busyro ketika sambutan di hadapan ratusan Kades yang sudah resmi dilantik menyampaikan tiga hal penting sebelum mereka memimpin warganya masing-masing.
"Yang pertama, saya berharap jabatan Kades ini barokah. Jangan sampai jabatan yang resmi disandang hari ini justru menyengsarakan rakyat," pesannya.
Selanjutnya, para Kades diharapkan mengeluarkan energi positif di masing-masing desa yang dipimpin. Karena pemimpin yang menyalurkan energi positif kepada masyarakat, biasanya akan mendatangkan sesuatu yang positif.
"Buang semua energi negatif. Buang semua hal-hal yang akan membuat diri Anda negatif dalam memimpin masyarakat, baik dalam bentuk ide, cara berpikir, maupun tindakan" tegas Bupati.
Para Kades itu, kata dia, juga harus punya tujuan yang jelas dalam memimpin. Supaya desa dan masyarakat yang dipimpinnya bisa dibawa menuju kemajuan dan kesejahteraan.
"Harus jelas mau dibawa kemana desanya, mau diapakan. Jangan sampai ketika ditanya jawabannya ayo rembukkan, karena tidak punya visi yang jelas," tegas Bupati Sumenep dua periode itu.
Manakala visi Kades sudah jelas, hanya tinggal menyusun program dan tahapan-tahapannya saja. Kemudian, berupaya bagaimana memotivasi semua kekuatan di desa untuk mencapai tujuan tersebut.
"Ini harus melibatkan semua kekuatan di desa tanpa tebang pilih, baik yang mendukung maupun tidak (saat Pilkades, red) semuanya harus dirangkul jadi satu kekuatan," imbau Bupati Busyro.
Politisi PKB itu juga menegaskan, agar dalam mewujudkan visi-misinya para Kades menghargai proses pengambilan keputusan dan hasil. Jangan sampai para Kades hanya berorientasi pada hasil saja tanpa proses yang baik.
"Hargai proses. Kita boleh punya tujuan ini dan itu, tapi jangan lupa prosesnya. Ini yang harus kita instrospeksi bahwa proses itu sangat penting, agar hasilnya bagus," pungkas Bupati Busyro. (RK/Fiq)