loading...
Sejumlah mahasiswa PMII Unija saat berorasi di depan Kantor Dinas Sosial Sumenep, Kamis (16/01/2020) pagi. (Foto IST/E-KABARI) |
Massa yang berangkat dari Pengurus Komisariat (PK) PMII Universitas Wiraraja (Unija) itu melakukan aksi demonstrasi ke Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep pada Kamis (16/01/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.
Rahman, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi menegaskan, pihaknya menuntut Dinsos Sumenep harus berani mengusut tuntas mafia BPNT yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Mafia telah banyak menguasai program BPNT di Sumenep. Masih banyak kerugian yang dialami masyarakat. Seharusnya BPNT ini harus dibebaskan dari mafia yang meresahkan rakyat,” teriak Rahman saat orasi.
Pihaknya juga meminta agar Dinsos Sumenep tidak menutup mata terhadap kasus-kasus terkait BPNT yang terjadi selama ini dan segera menindaklanjuti dan mengusutnya sampai tuntas.
“Kasus BPNT ini sangat banyak semenjak di-launching 2019 lalu. Beras tidak sesuai dengan aturan,” beber Rahman.
Para mahasiswa yang tergabung dalam PMII Unija itu menilai, kerugian dan penderitaan rakyat akan semakin menjadi-jadi jika kasus-kasus BPNT dibiarkan. Sehingga, mafia BPNT di Sumenep harus diusut tuntas.
“Ini sama saja meracuni masyarakat, rakyat hari ini terancam kematian oleh mafia. Dinsos harus bisa menyelesaikan persoalan ini, Dinsos harus bisa membasmi mafia BPNT ini,” tegas para pendemo, saat berorasi secara bergiliran.
Menanggapi aspirasi mahasiswa itu, Kepala Dinsos Sumenep, Mohammad Iksan saat menemui massa berjanji kasus terkait BPNT yang terjadi selama ini akan segera dituntaskan.
“Sudah saya lakukan banyak evaluasi terkait BPNT ini, termasuk dengan kasus yang beredar baru-baru ini,” jelas Iksan.
Bahkan, ia menegaskan mafia BPNT di Sumenep harus dibasmi sampai ke akar-akarnya. Terbukti, ia sudah mengambil sikap terhadap beberapa kasus yang terjadi.
“Seperti misalkan kasus yang viral di media sosial kemarin, sudah saya kasih peringatan. Namun jika masih berulah, langsung saya kirimkan surat ke Kementerian Sosial (Kemensos) agar dipecat,” pungkas Iksan. (HE/RK/Fiq)