loading...
 |
| Aminah beserta suami dan tiga anaknya saat dikunjungi oleh perwakilan Kades, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Bidan Desa Larangan Slampar, Jumat (10/04/2020). (Foto Ir/E-KABARI) |
PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Setelah mendengar kabar ada warganya yang mengidap tumor, Kepala Desa Larangan Slampar, Hoyyibah melalui Mustaheb langsung mendatangi dan memberikan bantuan pada Jumat (10/04/2020) kemarin.
Mustaheb menyerahkan bantuan dari Kades Larangan Slampar kepada Aminah (38) dengan didampingi Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Bidan Desa setempat di rumah penderita tumor itu di Dusun Lonsambih.
"Kami Pemerintah Desa Larangan Slampar selalu siap 24 jam jika diperlukan oleh warga," kata Mustaheb, Jumat (10/04/2020) siang kemarin.
Bahkan, lanjut dia, Kades Hoyyibah sudah menyiapkan mobil beserta bensinnya untuk transportasi Aminah berobat ke Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya, yang selama ini menjadi salah satu kendala.
"Untuk berobat ke Surabaya, Kades Larangan Slampar sudah siapkan transportasinya," terang Mustaheb.
Meski begitu, pihaknya berharap ada kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk membantu pengobatan Aminah, yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Saya berharap ada kepedulian dari pihak Pemerintah Pamekasandan pihak lainnya untuk membantu Aminah ini. Jelas untuk pengobatannya ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit nantinya," ucap Mustaheb.
Sementara Subiyanto, mewakili keluarga Aminah mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan dari Kades, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Bidan Desa Larangan Slampar kepada tetangganya itu.
"Semoga ada pihak-pihak lain yang terketuk hatinya dan ikut membantu, sehingga Aminah ini bisa secepatnya dibawa ke Surabaya dan bisa sembuh seperti sediakala," harap Subiyanto.
Ia menyebut Aminah memang patut dibantu mengingat punya tiga anak yang masih sekolah, sementara kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan karena suaminya juga kurang sehat.
"Aminah ini punya 3 anak masih sekolah dan suami yang hanya kerja sebagai buruh, itu pun juga mengalami sakit lambung. Jadi, keluarga ini memang benar-benar tidak mampu," jelas Subiyanto. (Ir/Fiq)