loading...
Kadistan KP Jawa Timur, Ir. Hadi Sulistyo bersama Wakil Bupati Pamekasan, H. Raja’e, SHI, ketika melakukan panen kacang tanah di Desa Campor, Kecamatan Proppo. (Foto Ir/E-KABARI) |
PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadistan) Jawa Timur, Hadi Sulistyo, bersama Wakil Bupati Pamekasan, H. Raja'e, panen kacang tanah di Desa Campor, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Selasa (7/07/2020).
Hadi Sulistyo mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indrar Parawansa menjelaskan, kedatangannya ke Kabupaten Pamekasan yaitu dalam rangka memberikan support terhadap petani di Pamekasan, terutama petani kacang tanah.
Dalam kegiatan itu, kacang tanah yang dipanen merupakan hasil bantuan bibit yang diberikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim kepada 11 kabupaten, salah satunya yaitu Kabupaten Pamekasan.
“Pamekasan merupakan daerah yang memperoleh bantuan bibit dan mencapai 402 hektare dari dana APBN,” terang Hadi Sulistyo, Selasa (7/07/2020).
Menurutnya, tanah di Kabupaten Pamekasan berpotensi untuk bertani. Karena itu, tanaman kacang tanah bisa menjadi salah satu alternatif tanaman padi, jagung dan kedelai.
Namun demikian, Hadi berharap dengan hasil panen yang cukup baik tersebut, petani bisa memberikan sentuhan kreatif, sehingga bisa memberikan keuntungan yang lebih.
“Jadi, proses packing-nya marketing, sehingga pemasaran yang diharapkan menjadi nilai tambah. Jangan sampai petani yang menanam, namun proses marketing-nya menjadi hambatan,” pesannya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pamekasan, H. Raja'e menyampaikan, sektor pertanian menyumbang PDRB Kabupaten Pamekasan sebesar 21 persen. Adapun kacang tanah merupakan komoditi andalan masyarakat Kecamatan Proppo.
“Perlu kami sampaikan, di Madura, khususnya Kabupaten Pamekasan, ada sekitar 81 persen area pertanian dengan luas 792,2 kilometer persegi, atau ada sekitar 64.920 hektare area pertanian. Kalau musim kemarau, yang bisa kita tanam di samping tembakau, juga tanaman kacang,” tuturnya.
Wabup Raja'e juga menyampaikan akan berupaya meningkatkan proses pemasaran hasil panen kacang tersebut, sehingga bisa memberikan keuntungan yang lebih besar terhadap para petani.
“Di mana kita bisa memproses hasil panen kacang, baik packing maupun marketing lebih baik lagi untuk bisa menembus pasar nasional maupun internasional. Kalau perlu hasil panen kacang tanah dari Desa Campor bisa impor,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Kementerian Pertanian, Sekda Pamekasan, Totok Hartono, Plt. Kepala Dispertahortbun Pamekasan, Bambang Prayogi, Forkopimka Proppo, Kades, dan para tamu undangan lainnya. (ADV/Ir/Fiq)