Screenshot kabar duka meninggalnya KH Suhil Imam Ambunten, Sumenep yang beredar di medsos dan pesan WhatsApp, Ahad (6/12/2020) sore. (Foto Screenshot WAG dan FB) |
SUMENEP, E-KABARI.COM - Innalillah wainna ilaihi roji'un. KH Suhil Imam, tokoh sekaligus kiai kharismatik asal Kecamatan Ambunten, Sumenep dikabarkan meninggal dunia.
Informasi ini pertama kali diketahui dari grup WhatsApp (WA) "Rumah Politik Nahdliyah" pada pukul 16.14 WIB, Ahad (6/12/2020).
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un telah wafat hari ini KH. SUHAIL IMAM Ambunten," demikian pesan WA dari anggota grup bernama Hasyim Asy'ari.
Alhasil kabar duka tersebut menuai ucapan belasungkawa dari sejumlah anggota grup. Bahkan, salah satu di antaranya memastikan kebenaran kabar meninggalnya Kiai Suhil.
"Benar ya berita ini?" tanya Siswadi yang dijawab "benar" oleh anggota grup lain yang mengetahui kebenaran wafatnya Kiai Suhil.
Kabar duka berpulangnya salah satu kiai kharismatik asal Dusun Pandan, Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten itu pun menyebar di berbagai grup WA dan platform media sosial (medsos).
Salah satunya dapat ditemui di status akun Facebook Indra Wahyudi, anggota DPRD Sumenep Dapil IV dari Partai Demokrat.
"Innaalillahi wainnaa ilaihi rooji'un. Turut berduka cita yg sangat mendalam atas meninggalnya tokoh skligus Kiai kharismatik ; KH. Suhil Imam, Ambunten Sumenep. Smg Allah SWT menempatkan beliau di tempat yg terbaik dan penuh kemuliaan. Mari sempatkan sejenak untuk solat janazah dan berkirim fatihah untuk almarhum. Alfatihah...," demikian status FB Wakil Ketua DPRD Sumenep itu sekitar empat jam lalu.
Sayang, belum diketahui secara pasti kapan tepatnya Kiai Suhil meninggal dunia. Namun, informasi dari grup WA "Nahdliyyin Gapura" sebelumnya beliau memang sakit.
"إنا لله وإنا اليه راجعون...
Ya allah... kemaren, sy sowan kesana gak bs menemui katanya khadam sakit...," kata anggota grup bernama Abd. Kholiq Faqod.
Dilansir dari Mata Madura, Kiai Suhil diketahui lahir dari seorang ibu bernama Nyai Rahmah Ali Wafa, Ambunten dan ayah bernama Kiai Haji Imam, Karai, Ganding. Kiai Suhil merupakan adik dari KH Khalil Imam.
Kiai Suhil dibesarkan dalam keluarga pesantren berpengaruh, terutama bagi kalangan pengikut Thariqah Naqsabandi di Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kakek Kiai Suhil dari jalur ibu bernama KH Ali Wafa, Ambunten, Mursyid Thariqah Naqsabandi. Dari jalur ayah, ia merupakan cucu kiai berpengaruh di Karay, Ganding, KH Ahmad Dahlan bin Kiai Imam. (MM/RK/Fiq)