Aminollah (45) menunjukkan tanda bukti lapor dugaan penganiayaan terhadap MJAL (15) anaknya di Polsek Prenduan. (Foto RK/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Aminollah (45) wali santri yang anaknya diduga dianiaya oleh sesama santri pada Kamis (14/01/2021) malam, bercerita kronologi mendapat kabar kondisi sang anak.
Warga Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan itu bercerita usai melakukan pelaporan ke Polsek Prenduan pada Senin (18/01/2021) kemarin.
Waktu itu, kata Aminollah, Sabtu (16/01/2021) sekira pukul 19.00 WIB, dia sedang bersantai di rumah sehabis tahlilan.
Kemudian, Aminollah mendapat telepon dari seorang wali santri yang mengabarkan bahwa MJAL (15) anaknya yang nyantri di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Pragaan, Sumenep, sedang sakit.
Kebetulan wali santri tersebut sedang mengunjungi sang anak di pesantren, di mana MJAL (15) nyantri.
"Saya dapat telepon dari wali santri, dia bilang anak saya itu sakit. Informasinya kayak gitu," tuturnya, Senin (18/01/2021) di halaman Mapolsek Prenduan.
Mendapat kabar tersebut, Aminollah langsung meluncur ke ponpes anaknya di Kecamatan Pragaan, Sumenep.
Tapi di tengah jalan, dia mendapat informasi lagi kalau sang anak akan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit oleh informan, sehingga membuat janji untuk bertemu di POM Bensin Desa Pakamban Laok.
"Setelah itu saya ketemu sama anak. Terus masuk lagi ke pondok, saya ingin menemui pengawas pondok atau kiai. Tapi karena tidak bisa bertemu, saya langsung bawa anak ke Puskesmas Pragaan biar mendapat perawatan medis," terang Aminollah.
Ditanya bagaimana kronologi dugaan penganiayaan yang menimpa MJAL, Aminollah mengaku tidak tahu persis. Karena ketika mendapat kabar sang anak sakit, dia langsung membawa ke Puskesmas Pragaan.
Baca Juga: Santri di Sumenep Diduga Dianiaya, Orang Tua Korban Lapor Polisi
Yang pasti, MJAL diduga mengalami penganiayaan pada Kamis (14/01/2021) malam. Sementara Aminollah baru mendapat kabar bahwa sang anak sakit pada Sabtu (16/01/2021) malam.
"Kejadiannya malam Jumat, sudah lama. Sudah dua hari saya baru dapat kabar dan itupun kabarnya dari wali santri teman anak saya, bukan dari pondok," ucapnya.
Soal bagaimana Aminollah bisa mendapat kabar dari wali santri, kebetulan informan tersebut lagi sowan ke pesantren. Cerita wali santri itu, dia diminta tolong sang anak untuk mengabari ayah MJAL, yakni Aminollah.
"Anaknya (wali santri/informan) kan ngumpul dengan anak saya. Dia minta tolong sama orang tuanya," ujar Aminollah.
Ketika bertemu dengan MJAL, waktu itu kondisi korban tidak sadar. Aminollah melihat memar dan lebam di mata sang anak.
"Informasi dari J (teman sekamar MJAL), itu dikeroyok tiga orang," ungkapnya.
Melalui laporan ke Polsek Prenduan, Aminollah berharap bantuan pihak kepolisian untuk mengungkap siapa yang dengan tega telah menganiaya anaknya itu.
"Saya minta keadilan," ucapnya penuh harap.
Sementara itu, Kapolsek Prenduan, AKP Achmad Supriyadi membenarkan laporan dari Aminollah sudah diterima pihaknya dan sudah diberi tanda bukti lapor.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan dan penyidikan guna mengetahui kasusnya seperti apa.
"Kasusnya seperti apa. Secara umum kan seperti itu," kata AKP Achmad Supriyadi, Senin (18/01/2021) kemarin. (RK/Fiq)