Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, H. Sami'oeddin. (Foto IST/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendorong sekolah menyiapkan guru supaya mampu menerapkan Kurikulum Merdeka.
Pasalnya, Kurikulum Merdeka yang diluncurkan Kemendikbudristek pada Februari 2022 lalu terbilang baru, sehingga harus ada penyiapan guru sebagai SDM yang bersentuhan langsung dengan hal itu.
Anggota Komisi IV DPRD H. Sami'oeddin menyampaikan, penting bagi sekolah untuk menyiapkan guru supaya bisa menerapkan Kurikulum Merdeka dalam mengajar.
Sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, para guru harus benar-benar paham apa dan bagaimana fokus Kurikulum Merdeka.
"Kurikulum Merdeka ini misalnya berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Nah, bagaimana cara penerapannya itu kan guru harus menguasai," kata H. Sami'oeddin, Kamis, 13 Oktober 2022.
Karena itu, lanjut H. Sami', pihaknya mendorong sekolah agar menyiapkan guru untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Bagaimanapun dibutuhkan kompetensi khusus supaya berhasil menerapkannya.
"Upaya peningkatan kompetensi guru bisa dilaksanakan sekolah melalui pelatihan-pelatihan," tutur politisi PKB itu.
H. Sami' menyebut upaya peningkatan kompetensi demikian sudah dilaksanakan beberapa lembaga pendidikan. Salah satunya MI Al Karimiyyah Beraji, Gapura.
Lembaga tersebut melaksanakan Pelatihan Kurikulum Merdeka Pembelajaran Deferensiasi selama tiga hari pada tanggal 11-13 Oktober 2022 kemarin.
"Kami sangat mendukung pelatihan-pelatihan khusus semacam itu," ujar H. Sami'.
Menurut anggota Komisi IV DPRD Sumenep tersebut, pelatihan yang dilakukan MI Al Karimiyyah Beraji sangat penting untuk meningkatkan pemahaman guru tentang implementasi Pembelajaran Deferensiasi.
H. Sami' berharap pelatihan itu bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain di Sumenep dalam upaya menerapkan Kurikulum Merdeka dengan baik.
"Adanya pelatihan seperti itu diharapkan mampu meningkatkan mutu dan kualitas guru untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, khususnya Pembelajaran Deferensiasi," pungkas H. Sami'oeddin. (*/Rfq)