SUMENEP, E-KABARI.com - Camat Batang-Batang Mujib dibuat terkejut saat mendengar ada 5 desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang, Sumenep.
Ia sangsi terhadap data itu ketika disampaikan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep pada Rapat Koordinasi bersama Kecamatan dan Desa Miskin Ekstrem, Selasa, 20 Desember 2022.
Bukan tanpa alasan Camat Mujib tidak yakin pada data kemiskinan dari Bappeda Sumenep yang merilis 5 desa masuk kategori miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang.
Selain ada desa yang sangat mustahil masuk kategori miskin ekstrem, pihaknya juga tidak pernah mendapatkan data by name by address masyarakat miskin dari lima desa tersebut.
"Sejak masuk ke sini data 5 desa miskin ekstrem itu sudah ada, tapi terus terang saja sampai saat ini by name address-nya belum kami terima," kata Camat Mujib.
Di samping itu, jika jumlah desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang mengacu pada data Bappeda Sumenep, pihaknya merasa upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah kemiskinan seakan berjalan di jalan yang gelap.
Apalagi, yang paling membuat Camat Mujib sangat terkejut adalah Desa Batang-Batang Daya yang notabene menjadi pusat kecamatan juga masuk desa miskin ekstrem.
"Kok bisa, padahal ekonomi masyarakatnya menurut saya sudah di atas rata-rata, tapi ini angka kemiskinannya sangat tinggi," ucapnya.
Mujib mengaku, selama ini pihaknya sudah melakukan upaya-upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Batang-Batang sesuai harapan Presiden Joko Widodo.
Bahkan, pihaknya menargetkan bagaimana supaya angka kemiskinan nol di tahun 2024.
"Kami sudah berupaya mengatasi kemiskinan dengan berbagai cara, misalnya ada masyarakat yang tidak punya pekerjaan dibantu agar punya pekerjaan," tutur Mujib.
Sementara berdasarkan pemaparan Ketua Baznas Sumenep Syukri, 5 desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang yakni Desa Nyabakan Barat, Nyabakan Timur, Tamidung, Batang-Batang Daya, dan Kolpo.
Pihaknya mendapatkan data 5 desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang itu dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep.
"Makanya kami melakukan koordinasi ini untuk mendapatkan data riil masyarakat miskin di 5 desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang," kata Syukri.
Baznas Sumenep perlu melakukan koordinasi tersebut untuk mengumpulkan informasi secara detail terkait kondisi dan pemicu kemiskinan di 5 desa miskin ekstrem.
Tergetnya, Baznas Sumenep benar-benar mengantongi data riil by name by addres masyarakat miskin di 5 desa tersebut untuk memetakan bantuan secara bertahap.
"Target Baznas Sumenep bagaimana para Mustahiq nantinya menjadi Muzakki sesuai intruksi Basnaz Pusat," ujar Syukri. (Rfq)