Pertemuan Koordinasi Baznas Kabupaten Sumenep bersama Kecamatan dan Desa Miskin Ekstrem di Kecamatan Batang-Batang, Selasa (20/12/2022). (Foto Rafiqi/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep melakukan pertemuan koordinasi dengan kecamatan dan 5 desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang.
Kegiatan yang dihadiri Forkopimka, Puskesmas, Kepala Desa atau Sekretaris Desa tersebut berlangsung di Pendopo Kecamatan Batang-Batang, Selasa, 20 Desember 2022 pagi.
Ketua Baznas Sumenep Syukri menyampaikan, tujuan pertemuan itu untuk melakukan koordinasi dengan kecamatan dan 5 desa yang masuk kategori miskin ekstrem.
Kelima desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang tersebut yakni Desa Nyabakan Barat, Nyabakan Timur, Tamidung, Batang-Batang Daya, dan Kolpo.
"Kami melakukan koordinasi ini untuk mendapatkan data riil masyarakat miskin di 5 desa miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang," kata Syukri ketika sambutan.
Baznas Sumenep perlu melakukan koordinasi tersebut untuk mengumpulkan informasi secara detail terkait kondisi dan pemicu kemiskinan di 5 desa miskin ekstrem.
Tergetnya, Baznas Sumenep benar-benar mengantongi data riil by name by addres masyarakat miskin di 5 desa tersebut untuk memetakan bantuan secara bertahap.
"Target Baznas Sumenep bagaimana para Mustahiq nantinya menjadi Muzakki sesuai intruksi Basnaz Pusat," ungkap Syukri.
Setelah mengantongi data valid masyarakat miskin yang menjadi mustahiq, Baznas Sumenep akan melakukan gerakan ekonomi usaha produktif berbasis kearifan lokal.
Namun, solusi mengatasi kemiskinan ekstrem melalui gerakan ekonomi usaha produktif pada mustahiq membutuhkan data riil.
"Karena itu, kami mengharapkan Kades dan Sekdes mendata para mustahiq, anak yatim, fakir miskin dan kaum duafa," tegas Syukri.
Sementara Camat Batang-Batang Mujib menyambut baik langkah Baznas Sumenep melakukan koordinasi terkait keberadaan 5 desa miskin ekstrem di wilayahnya.
Ia mengakui ada desa termasuk kategori miskin ekstrem di Kecamatan Batang-Batang, namun itu tetap memerlukan bukti.
"Kami memerlukan bukti by name by address, sehingga ke depan kami akan mencari buktinya agar kita bisa mencari solusi mengatasi kemiskinan ekstrem ini," ujar Mujib.
Pihaknya berharap koordinasi Baznas Sumenep dengan kecamatan dan 5 desa miskin ekstrem di Batang-Batang bisa menjadi langkah baik untuk mengatasi kemiskinan agar bisa nol.
Sebab, untuk mengatasi masalah kemiskinan memang membutuhkan sinergi dari berbagai elemen, termasuk Baznas Sumenep.
"Ibarat sepakbola kita tidak bisa bermain sendirian, makanya diperlukan kekompakan, bersinergi seperti koordinasi yang dilakukan Baznas Sumenep ini untuk mengatasi masalah kemiskinan," pungkas Mujib. (*/Rfq)