 |
| Suasana masyarakat sedang antre dengan tertib untuk mendaftar di Poli Terpadu RSUD dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep. (RY/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Cerita warga Kecamatan Gapura berobat di Poli Terpadu RSUD dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Kabupaten Sumenep ini menjadi bukti bahwa program UHC benar-benar gratis.
Selama ini, sudah banyak testimoni dari warga Sumenep yang merasakan efektifnya program Universal Health Coverage (UHC).
Satu dari sekian warga yang mendapatkan kemudahan pelayanan kesehatan melalui program tersebut bahkan sampai dikira punya orang dalam di RSUD Sumenep.
Setelah peristiwa itu, tentu banyak warga yang mengalami hal serupa soal manfaat program UHC yang diluncurkan Bupati Achmad Fauzi pada Oktober 2022 lalu.
Kali ini, salah satu warga yang merasakan manfaat dari inovasi program Pemerintah Kabupaten Sumenep di bidang kesehatan tersebut adalah Wasatil Ilmi.
Warga Desa Longos, Kecamatan Gapura itu menceritakan betapa efektifnya program bidang kesehatan yang hadir untuk memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat Kabupaten Sumenep.
Ia menyatakan UHC sangat membantu masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan gratis. Baik di Puskesmas maupun di RSUD Sumenep.
Bahkan, Ilmi panggilan akrabnya, telah merasakan sendiri segala kemudahan layanan kesehatan berkat hadirnya UHC.
Sabtu, 13 Mei 2023 kemarin, Ilmi membawa anaknya ke Poli Terpadu RSUD Sumenep untuk memeriksakan penyakit gatal yang didiagnosa sebagai Scabies.
Kondisi sangat gatal dan menular pada kulit yang disebabkan oleh tungau kecil di dalam kulit (kutu kulit) itu sangat menyiksa anaknya, terutama di malam hari.
Setelah berbagai upaya pengobatan, akhirnya Ilmi memilih membawa sang buah hati ke dokter spesialis kulit dan kelamin di Poli Terpadu RSUD Sumenep.
"Sebelum berangkat, suami saya konsultasi sama temannya yang sering mendampingi pasien dan disarankan menggunakan UHC," kata Ilmi, Ahad, 14 Mei 2023.
Ia mengaku sempat ragu apakah program itu benar-benar nyata meskipun sudah membaca beberapa testimoni tentang kemudahan mendapatkan layanan kesehatan gratis melalui UHC.
Bagaimanapun, Ilmi tidak ingin menukar kesehatan anaknya dengan iming-iming kemudahan pelayanan dan gratis jika dalam prosesnya malah menyulitkan.
"Alhamdulillah, ternyata program UHC ini benar-benar gratis dan mudah," ungkapnya.
Ilmi pun merasa senang atas program UHC yang dihadiakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi kepada masyarakat.
Selain tak mengeluarkan uang sepeserpun, keinginannya berkonsultasi dan membawa anaknya berobat ke dokter spesialis di Poli Terpadu RSUD Sumenep terpenuhi.
"Saya senang mendapatkan kemudahan dengan layanan UHC. Pelayanannya sama kok, bisa berobat sekaligus konsultasi dengan dokter spesialis yang saya inginkan di Poli Terpadu," tutur Ilmi.
Ibu dua anak itu menyampaikan terima kasih kepada Bupati Achmad Fauzi yang telah meluncurkan program UHC.
Begitu pula kepada pihak RSUD Sumenep yang memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada dirinya.
"Saya merasakan sendiri manfaat program UHC. Saya juga menyaksikan sendiri pihak RSUD sangat tanggap memberikan layanan ketika terjadi kendala," ujar Ilmi.
Ia berharap program UHC berkelanjutan dan terus ditingkatkan. Terutama pada proses pendaftaran yang melibatkan petugas di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB).
"Semoga setelah ini terus lahir inovasi program lain yang membantu masyarakat Sumenep," pungkas Ilmi.
Sebelumnya, Direktur RSUDMA Sumenep dr. Erliyati, M.Kes menegaskan bahwa saat ini tidak ada alasan lagi tak punya biaya berobat bagi masyarakat yang sakit.
Pasalnya, Pemkab Sumenep sudah menyediakan layanan berobat gratis bagi masyarakat melalui program Universal Health Coverage (UHC).
Melalui program UHC, warga Sumenep yang belum memiliki atau terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sekalipun tetap bisa berobat dengan gratis.
Caranya pun mudah, hanya menggunakan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat untuk mengakses layanan UHC.
"Meski belum punya BPJS, warga tetap bisa berobat gratis cukup dengan menggunakan KK dan KTP," kata dr. Erliyati saat ditemui Kamis, 6 April 2023 lalu. (*/Rfq)