Panen Perdana Bawang Merah Agro Electrifying di Gapoktan Paris Makmur, Kelurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Kamis (24/8/2023) kemarin. (Foto Instagram @dkpp_bantul) |
BANTUL, E-KABARI.com - Petani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses Panen Perdana Bawang Merah Agro Electrifying.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gapoktan Paris Makmur, Kelurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Kamis, 24 Agustus 2023 kemarin.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) DIY Sugeng Purwanto mengungkapkan inovasi tanam bawang merah dengan konsep Agro Electrifying merupakan kerjasama Kementrian Pertanian dengan para petani Kelurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.
Kerja sama itu bertujuan untuk meningkatkan potensi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Bantul yang menjadikan sektor pertanian sebagai program prioritas.
"Lahan yang menjadi lokasi penanaman bawang merah menggunakan konsep Agro Electrifying ini seluas 200 hektar," kata Sugeng, Kamis, 24 Agustus 2023.
Penerapan Agro Electrifying dalam penanaman bawang merah artinya segala kegiatan yang terkait dengan budidaya, khususnya yang membutuhkan daya sudah meninggalkan diesel dan lainnya.
Para petani beralih ke alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik, dari sebelumnya memakai alsintan berbahan bakar fosil seperti BBM yang mahal dan berakibat merusak lingkungan.
"Selain panen bawang merah Agro Electrifying, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan gebyar potensi pangan lokal, lomba pekarangan pangan lestari, serta gebyar pasar murah," ujar Sugeng.
Sementara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan, pertanian memang sektor yang menjadi prioritas di Bantul bersama sektor industri dan pariwisata.
Karena itu, pihaknya terus mendorong inovasi baru di bidang pertanian di Kabupaten Bantul agar sektor pertanian semakin modern, efektif, dan produktif.
"Inovasi di bidang pertanian di Kabupaten Bantul ini terus didorong agar semakin modern, efektif dan produktif karena pada ujungnya itu akan menyejahterakan petani," ujar Abdul Halim Muslih.
Budidaya bawang merah Agro Electrifying di Bantul mendapatkan apresiasi dari Dirjen Hortikultura Kementan RI Prihasto Setyanto.
Pasalnya, DIY berhasil mengelola lahan marginal di Bantul menjadi lahan produktif yang mensejahterakan masyarakat.
"Istilah lemah mati dari urip benar-benar terwujud dalam kenyataan di Daerah Istimewa Yogyakarta ini," kata Prihasto.
Berbagai upaya melalui intervensi teknologi memang telah diterapkan guna mendukung upaya menjadikan kawasan Pantai Selatan sebagai lumbung pangan DIY.
Termasuk penanaman bawang merah Agro Electrifying di Gapoktan Paris Makmur, Kelurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul adalah upaya mewujudkan kawasan selatan menjadi lumbung pangan DIY.
"Kegiatan agrikultur ini inisiatif yang memang memberikan dampak positif yang luar biasa untuk masyarakat, diantaranya biaya untuk produksi menjadi lebih rendah, mengurangi penggunaan BBM hingga 70%, penggunaan pestisida menjadi sedikit," ungkap Dirjen Holtikultura Prihasto.
Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X menjelaskan, budidaya bawang merah Agro Electrifying di Kabupaten Bantul mendapat dukungan dari Dana Keistimewaan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan Nasional.
Karena itu, Sri Sultan berpesan agar dana keistimewaan yang ada dapat digunakan dengan sebaik-baiknya serta akuntabilitas dapat tetap terlaksana dengan baik untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
"Harapan kami, tanaman ini juga punya nilai produk harga yang tinggi, sehingga paling sedikit sepuluh tahun dan bisa diperpanjang sampai 35.000 hektar. Hal itu akan menjamin Jogja berkecukupan pangan," harap Sri Sultan. (BK/JP/Rfq)