MADINA, E-KABARI.com - Erma Sari Hasibuan (61) seorang lansia di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara menderita penyakit kaki gajah (filariasis) di lengan kirinya.
Akibat penyakit tersebut, lengan kiri warga Desa Sihepeng Tolu, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina itu pun bengkak.
Sayang, kondisi ekonomi keluarga yang lemah membuat Erma Sari hanya bisa berobat seadanya. Sehingga, ia membutuhkan bantuan dari para dermawan.
Kondisi lansia itu diketahui setelah warga Sihepeng melapor kepada Ringgo Siregar, Ketua Karang Taruna Kecamatan Siabu.
Kemudian, Ringgo Siregar bersama wartawan didampingi Sofwat selaku Kepala Desa Sihepeng Tolu berkunjung ke rumah Erma Sari Hasibuan, Ahad, 10 September 2023 untuk melihat kondisinya.
Ternyata, Erma Sari sudah lebih setahun lalu menderita penyakit kaki gajah di lengan kirinya. Namun, lansia itu tidak mampu berobat intensif karena kendala biaya.
"Kami tidak ada biaya pengobatan untuk rawat di rumah sakit secara intensif dan pengobatan lainnya. Sudah berulang kali berobat ke Puskesmas Sihepeng dan RSUD Panyabungan serta orang pintar (datu/dukun) sebagai alternatif, namun belum ada kesembuhan," jelasnya kepada awak media.
Erma mulai menderita penyakit filariasis itu sejak musim Covid-19. Tangan sebelah kiri Erma sulit digerakkan karena berat.
"Jika dipaksakan diangkat atau digerakkan terasa bergetar ke jantung," tuturnya.
Sementara Armin Lubis (64) suami Erma Sari Hasibuan menjelaskan, istrinya itu sudah berobat lebih dari setahun.
Armin juga mengaku punya kartu jaminan kesehatan masyarakat (BPJS) yang digunakan untuk pengobatan istrinya.
"Dulu pernah kami disuruh dokter untuk rujukan berobat ke luar kota dan kami tidak bisa menyanggupi hal itu karena keterbatasan biaya," terang Armin.
Suami istri itu memiliki 4 orang anak. Dua diantaranya sudah menikah, sedangkan dua lagi masih dalam tanggungan, sehingga membuat mereka berpikir berkali-kali untuk rujukan berobat ke luar kota.
Sebelum sakit, Erma Sari jual gorengan di Pasar Sihepeng untuk menambah pendapatan keluarga karena suaminya hanya buruh tukang bangunan.
Kini dengan kondisi tangan bengkak dan hanya di rumah saja, ia berharap ada perhatian dari pemerintah atau para dermawan untuk memberikan bantuan.
"Saya berharap ada perhatian pemerintah, saya juga sangat berharap doa dari semua keluarga untuk kesembuhan," ujar Erma.
Terpisah, Kepala Puskesmas Sihepeng Rita Asmarida mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan pengobatan terhadap penyakit yang diderita Erma Sari Hasibuan.
Bahkan, Rita mengaku sudah mengobati Erma jauh sebelum kondisi penyakit kaki gajah yang diderita seperti sekarang.
"Dulu Ada benjolan di payudara, tangan belum bengkak seperti itu, kita obati dan kita rujuk juga ke RSUD Panyabungan karena perlu penanganan dokter spesialis," tuturnya saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Rita menjelaskan, dengan kondisi penyakitnya Erma harus dirujuk ke Medan. Namun menurut cerita yang ia dapat, lansia itu menolak karena tidak ada biaya.
"Kami (Puskesmas Sihepeng) tetap kunjungi ke rumahnya untuk obat-obatan sekadar meringankan nyeri bengkaknya," terang Rita.
Sementara itu, Camat Siabu Syukur Soripada mengatakan, pihaknya akan membawa Erma Sari ke dokter agar dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan.
"Besok akan diperiksa ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut," ujar Syakur saat dikonfirmasi wartawan. (Magrifatulloh/Rfq)