Ribuan Guru Ngaji di Sumenep Terbantu Program Kesejahteraan Bupati Fauzi -->

Ribuan Guru Ngaji di Sumenep Terbantu Program Kesejahteraan Bupati Fauzi

Selasa, 21 Mei 2024, 5:09 PM
loading...
Ribuan Guru Ngaji di Sumenep Terbantu Program Kesejahteraan Bupati Fauzi
SIMBOLIS: Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyerahkan bantuan untuk guru ngaji di Kabupaten Sumenep, Jumat (25/6/2021) silam. (Istimewa)


SUMENEP, E-KABARI.com - Peran guru ngaji di Kabupaten Sumenep telah mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah. Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memperhatikan kesejahteraan guru ngaji yang menjadi salah satu program unggulannya.


Selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Sumenep konsisten mengalokasikan anggaran untuk guru ngaji. Mereka diberikan bantuan dana sebesar Rp 1,2 juta, yang dituangkan Bupati Achmad Fauzi melalui kebijakan bantuan sosial (Bansos).


Pemkab Sumenep memberikan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan terhadap guru ngaji. Pasalnya, merekalah yang terus berupaya mendidik generasi penerus bangsa supaya bisa membaca Al Qur'an.


"Para guru ngaji harus kita pedulikan, karena mereka tak hanya mengajari ngaji Al Qur'an, tapi juga membentuk moralitas anak bangsa, khususnya di Sumenep," kata Bupati Achmad Fauzi dalam berbagai kesempatan.


Berdasarkan data Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah, Pemkab Sumenep telah mengucurkan anggaran bansos kesejahteraan guru ngaji sebesar 6,7 miliar kepada 5.702 orang selama tiga tahun kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi.


Pada tahun 2021, Pemkab Sumenep telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,9 miliar yang dialokasikan untuk 1.660 orang guru ngaji.


Selanjutnya pada tahun 2022 anggaran tersebut meningkat menjadi Rp 2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji. Sedangkan tahun 2023, Pemkab Sumenep kembali menganggarkan bansos sebesar Rp 2,4 miliar untuk 2.025 orang guru ngaji.


"Jadi, total guru ngaji yang ter-cover dan menerima bansos selama tiga tahun terakhir sebanyak 5.702 orang dengan total anggaran Rp 6,7 miliar," jelas Kepala Bagian Kesra Setdakab Sumenep, Kamiluddin, Selasa, 21 Mei 2024.


Meski Bupati Fauzi menilai bantuan itu tak seberapa dibandingkan jasa guru ngaji, para penerima tetap merasa terbantu. Bahkan program tersebut mendapatkan apresiasi dari salah satu penerima bantuan.


"Bantuan bagi guru ngaji ini merupakan perilaku yang mulia. Benar-benar dirasakan oleh saya pribadi sebagai penerima bantuan itu," kata Muhammad Hasan Basri, seperti dilansir Peka Aksara, Ahad, 9 Juli 2023 silam.


Tak hanya merasakan manfaat, Rusdi, salah satu penerima bantuan asal Kecamatan Talango menilai program kesejahteraan guru ngaji yang digaga Bupati Achmad Fauzi sangat tepat. Ia mengharapkan itu jadi program berkelanjutan.


"Tentu bermanfaat, bisa membantu guru ngaji dalam hal ekonomi. Sekalipun kenyataannya uang tersebut dipakai untuk kebutuhan di musala," ungkap Rusdi, seperti dikutip Suara Indonesia, Jumat, 4 Agustus 2023 silam.


Tak peduli apresiasi, upaya memberikan kesejahteraan pada guru ngaji melalui bantuan itu masih berlanjut di tahun 2024. Kal ini anggaran bansos guru ngaji sama seperti tahun sebelumnya yakni senilai Rp 2,4 miliar.


Kepala Bagian Kesra Setdakab Sumenep Kamiluddin mengatakan, penerima bantuan guru ngaji harus terdata di database guru ngaji kabupaten. Untuk mendukung pendataan guru ngaji, pihaknya sudah menyediakan operator di masing-masing kecamatan.


"Kami sudah melakukan pendataan guru ngaji sejak tahun 2020. Jika saat ini masih ada yang belum tercover di database, bisa langsung mendaftar ke operator," ujar Kamiluddin.


Tentu Pemkab Sumenep sudah membuat ketentuan bagi penerima bantuan. Para guru ngaji harus memenuhi ketentuan tersebut.


"Syaratnya harus ada tempat mengajar ngaji, entah itu di masjid, musala atau bahkan di rumahnya sendiri, dan harus ada santrinya minimal 10 orang," ujar Kamiluddin.


Setiap guru ngaji di Sumenep, baik di wilayah daratan maupun kepulauan, hanya menerima bantuan sekali. Karena itu, data penerima bantuan guru ngaji setiap tahun pasti berubah.


"Jadi guru ngaji tidak menerima bantuan secara berturut-turut, sebab target Bapak Bupati Fauzi bagaimana seluruh guru ngaji di Sumenep bisa tersentuh program ini," jelas Kamil.


Untuk memastikan bantuan kesejahteraan guru ngaji tepat sasaran, Bagian Kesra sudah menyiapkan tim di setiap kecamatan. Tim tersebut bertugas untuk melakukan validasi data penerima yang terdaftar di database.


"Kami juga menyiapkan buku jurnal tahunan yang harus diisi oleh guru ngaji yang sudah mendapatkan bantuan," Kamil menambahkan.


Kali ini, Bagian Kesra juga menggandeng Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) untuk tata kelola pencarian bansos guru ngaji. Adapun metode pencarian masih sama, yakni menggunakan dua semester dalam setahun.


"Untuk pencarian semester pertama rencananya pada bulan Juni ini, sedang untuk pencairan semester kedua bisa di akhir bulan November atau di awal bulan Desember 2024," tegas Kamil.


Selain bertahap, pencarian bantuan guru ngaji dilakukan secara nontunai melalui rekening pribadi masing-masing penerima. Pemkab Sumenep juga sengaja memilih Bank BPRS Bhakti Sumekar yang memiliki cabang di setiap kecamatan untuk memudahkan pencarian.


"Jadi penerima yang ada di pulau gak harus ke darat, dan yang di darat gak perlu kota untuk melakukan pencarian," pungkas Kamil. (*/Rfq)

TerPopuler