Pemkab Sumenep Pilih Entaskan Kemiskinan Lewat Pendidikan -->

Pemkab Sumenep Pilih Entaskan Kemiskinan Lewat Pendidikan

Sabtu, 22 Juni 2024, 8:30 PM
loading...
Pemkab Sumenep Pilih Entaskan Kemiskinan Lewat Pendidikan
Penyerahan Bantuan Sosial Beasiswa Pendidikan/Beasiswa Santri tahun 2023 oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, salah satu program pengentasan kemiskinan melalui pendidikan. (Foto IST/E-KABARI).


SUMENEP, E-KABARI.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur memilih entaskan kemiskinan melalui berbagai cara. Salah satunya lewat pendidikan.


Setiap tahun, Pemkab Sumenep melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) selalu mengalokasikan anggaran untuk beasiswa pendidikan bagi mahasiswa tidak mampu.


Program tersebut dimaksudkan untuk memberikan peluang yang sama kepada anak-anak yang memiliki semangat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.


Kepala Dinsos P3A Kabupaten Sumenep Mustangin melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Resos) Fajarisman menjelaskan, ada banyak sektor yang ditempuh Pemerintah Daerah dalam mengentaskan kemiskinan.


Untuk jangka panjang, cara itu dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak kurang mampu.


"Peningkatan SDM melalui dunia pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam mengentasakan kemiskinan di Sumenep," kata Fajar, Sabtu, 22 Juni 2024.


Tahun ini, Pemkab Sumenep melalui Dinsos P3A menyediakan kuota beasiswa pendidikan sebayak 520 penerima. Tiap mahasiswa akan menerima beasiswa pendidikan yang bervariasi, ada yang nominalnya Rp 2,5 juta, ada yang Rp 2 juta.


"Beasiswa ini hanya diberikan satu kali melalui rekening masing-masing," jelas Fajar.


Program beasiswa pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa kurang mampu di Sumenep sudah berjalan sejak tahun 2022.


Dari 520 kuota yang disediakan Pemkab tahun ini, sudah ada 270 penerima yang lolos verifikasi sesuai ketentuan. Rinciannya sebanyak 140 orang untuk penerima beasiswa Rp 2,5 juta, sedangkan 130 orang untuk yang Rp 2 juta.


"Insyaallah tahun ini sudah yang ketiga kalinya, untuk yang 2 juta itu proposal pengajuannya melalui Pokir anggota dewan," sambung Fajar.


Kabid Resos itu mengaku sangat optimis program beasiswa pendidikan tepat sasaran. Sebab, pihaknya melakukan verifikasi dan validasi (verval) data dengan melibatkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebelum menentukan calon penerima beasiswa.


"Jadi, petugas kami itu urun langsung ke rumah-rumah mahasiswa yang mengajukan proposal, mengecek kondisi dan memastikan perekonomian mereka apakah layak atau tidak sebagai penerima," tandas Fajar. (*/Rfq)

TerPopuler